<xmp> <body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d10502943\x26blogName\x3dsekedar+coretan\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://coretanharian.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://coretanharian.blogspot.com/\x26vt\x3d-5697987485432199617', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script> </xmp>
Saturday, February 17, 2007
SD?!.... caaapekkk deeegh
Menjelang tahun ajaran baru bulan Juli nanti, walimurid TK tempat Nanda sekolah, khususnya yang tahun ini sudah di kelas B, mulai cari-cari informasi tentang SD mana yang kira-kira bakalan jadi tempat anak-anak mereka melanjutkan pendidikannya.
Tidak diragukan lagi, pasti semua orang tua ingin anak-anaknya diterima di sekolah yang berkualitas.
Tentu saja berkualitas di sini tergantung dari sisi mana orang tua murid melihatnya.
Ada yang mereka bilang berkualitas karena rata-rata pendidiknya minimal S1.
Ada yang dibilang berkualitas karena pernah dijadikan sekolah percontohan se-Indonesia.
Ada yang dikenal berkualitas karena sistem pengajarannya yang modern.
Ada juga yang mereka bilang berkualitas karena rata-rata lulusannya diterima di SMP favorit.

Duh..duh, lumayan puyeng juga kalo ngikutin ibu-ibu ngerumpiin SD Favorit mereka.
Kalo Nanda sih rencananya masih mau ngulang di kelas B setahun lagi, karena usia Nanda kami bilang masih terlalu muda untuk masuk ke jenjang SD. Bulan Juli nanti Nanda umurnya 5 tahun 10 bulan.
Memang sih, ada beberapa SD yang menerima calon anak didiknya dengan usia minimal 5,5 tahun. Apalagi yang SD swasta, tergantung kemampuan si anak ketika tes juga tergantung fulusnya.. (wah..yang ini nih, repot *sigh*)

Kalau sudah mikirin jenjang pendidikan anak, kadang kita mengesampingkan kebutuhan anak. Orang tua pengennya memilihkan sekolah yg menurut mereka terbaik, tapi seringkali mereka tidak melihat apakah si anak memang cocok dan nyaman di sekolah yang dipilih tersebut.
(heuheu.. gayanya sok bijak deeee..)

Terus lagi ngomongin kurikulum TK-SD, jadi ngeri-ngeri gimanaaa gitu..
Sejak Nanda dapet PR berhitung dengan soal cerita, Mama jadi penasaran pengen tau persis seperti apa sih sebenarnya kurikulum untuk TK itu.
Setelah cari-cari tau, tentang "calistung" (baca-tulis-hitung) bagi anak-anak TK, ternyata hanya sebatas PENGENALAN.
Meskipun prakteknya, di TK terang-terangan diajarkan membaca tulis dan berhitung, artinya jika masanya si anak lulus dari TK mereka harus sudah menguasai "calistung" ini.
Masalahnya untuk diterima di SD, nyaris semua SD memberikan tes masuk dengan tes baca-tulis-hitung.
Padahal jelas-jelas informasi yang Mama dapat dari seorang guru SD, kurikulum untuk SD tetap ada pengajaran untuk baca-tulis-hitung.
Jadi,....artinya... kurikulum yg sudah "salah kaprah" ini jelas menguntungkan para guru SD, dong ya.. lha wong anak didiknya nginjak SD udah pada mahir baca-tulis.

Ohhh...tidaaakkk, kasihan si Nanda ...
 

posted by Tukang Coret at 11:57 PM []