Saat ini dia sedang merenung, entah apa sebenarnya yang direnungkan.
Orang lain melihatnya sebagai sosok yang nyaris sempurna. Baik dalam hubungan dengan sesamanya maupun hubungan dengan sang Khalik.
Namun dirinya sama sekali tidak merasa seperti apa yang telah dicap orang lain atas segala kelebihannya itu.
Manusia memang tidak pernah merasa puas dengan hasil yang telah dicapai.
Saat ini dia masih merenung, merenungi hidup yang menurutnya tidak pernah berpihak kepadanya.
Dikala kesuksesan diraihnya, dia merasa itu tidak ada artinya dibanding apa yang telah diraih orang lain yang lebih sukses darinya.
Dikala kegagalan menimpanya, dia merasa hidup tidak adil baginya.
Apakah selamanya ketidakpuasan bisa dianggap sebagai motivasi untuk lebih bangkit dari keterbelakangan.
Saat ini dia mulai menyadari, sadar bahwa dirinya memang bukan siapa-siapa dan tidak ada apa-apanya.
Sadar sesadar-sadarnya bahwa hanya Allah lah yang paling Kuasa atas segala kekuasaan.