Hihihi,..lagi iseng aja nih.
Ceritanya tadi sore mumpung udara cerah dan ga begitu dingin, elsa sama Nanda maen keluar, yaahh..itung-itung ngukur jalan raya lah..
Di depan traffic light, kita berhenti karena kebetulan kita harus nyebrang dan ternyata lampu merah baru saja menyala.
Di tengah ramainya lalu lalang mobil dari arah samping kanan kiri, terdengar sirine ambulans. Sontak semua mobil minggir kemudian berhenti sejenak memberi jalan untuk ambulans, bahkan yg sama sekali tidak menghalangi jalan yg dilalui ambulans pun ikut berhenti.
Mungkin utk sebagian orang, hal itu lumrah. Buat elsa, tidak lumrah..eh, maksudnya luar biasa, bila dibandingkan dengan kondisi di Malang. Elsa ga tau pasti bagaimana seandainya kondisi serupa berlaku di luar Malang (masih di Indonesiaku).
Jadi pengen banding-banding deh.. itung-itung oleh-oleh 3 minggu di Malang nih ;
* Budaya antri
Waktu di kantor TIKI, berniat kirim barang ke Makassar dan ke Kediri. Rasa-rasanya di depan elsa cuman ada 2 orang (seperti) sedang antri. Otomatis elsa tenang menanti giliran. Tapi, knp lama-lama jadi bejubel orang di loket yg sama nih, dan giliran elsa kapan yaa.. .
Ampun dah.. elsa ga sadar bahwa saat itu sedang tidak berada di Okayama.
Yang dimanapun, kapanpun, bagaimanapun kondisinya, apabila melibatkan banyak orang, tidak pernah tidak .. bisa dipastikan pasti ada antrian di sana.
Mungkin kalau akhirnya elsa tidak ikutan "ndhusel" (ato nyeruduk,..duh apa ya istilah yg pas), bisa jadi giliran elsa dilayani persis menjelang kantornya mau tutup.
* Disiplin di jalan umum
Okayama : Urutan berdasarkan prioritas *utk kondisi normal* (1) pejalan kaki, (2) pengguna sepeda, (3) pemakai sepeda motor, (4) pengendara mobil. Pernah suatu ketika, kami bersepeda kemudian sampai di perempatan yg tidak terlalu ramai. Hanya krn dari sebelah kanan kami ada mobil "nyelonong" tanpa mendahulukan kami (yg bersepeda), kebetulan ada mobil polisi lagi manteng di sana, serta merta mobil tadi diberhentikan polisi dan dapat peringatan.
Senang melihat tertibnya mobil antri di jalan, disamping memang jalur-jalur jalan yg sudah jelas, juga kualitas driver yg ga bisa sembarangan. Driver license taruhannya ! Pernah elsa dengar cerita, bila dalam jangka waktu berdekatan seorang driver mendapat tilang sampai 3x (atau 5x, lupa), dijamin driver licensenya dicabut. Sedangkan utk mendapat SIM di Jepang,.. fuihhh, ketat.. tatt..tatt.
Malang : Jangan harap pejalan kaki mendapat kesempatan menyeberang kecuali benar-benar sedang tidak ada mobil lewat. Padahal jelas-jelas ada zebra cross..hehe, sorry lha yaw.. begitu mungkin pikir pengendara kendaraan bermotor.
Paling-paling kalau kita maksa menyebrang meski sdh di zebra cross, dalam keadaan hilir mudik mobil, ada yg nyeletuk nongol dari kaca mobil,.. "j**c*k!!, matane seleh dengkul, yo!"
Ohhh,..indah nian tutur bahasa .
Iya..iya,..yg seperti itu biasanya celetukan dari mobil angkot,memang .
Kadang elsa berpikir, sebegitu sibuknya orang-orang Malang ini ya..sampai-sampai pengendara bermotor susahnya disuruh saling ngalah. Semua inginnya paling depan, inginnya duluan..wah, jadilah macet di mana-mana
* ttg Kendaraan Umum
Okayama : Schedule tetap, tarif jelas, dan selalu ontime. Meskipun tanpa penumpang, bus tetap jalan sesuai schedule dan tujuan.
Malang : Berhubung penumpang yg butuh angkot, sang angkot jadi jual mahal. Bila terlalu dekat, tidak diangkut..waks.
Boro-boro ada schedule yg tetap, kebetulan ada angkot yg bersedia ngangkut juga udah syukur *sigh*.
Kalau kebetulan angkot yg kita tumpangi hanya berpenumpang max. 2 saja, bisa jadi dioper ke angkot lain. Si angkot tadi, langsung balik kanan berharap dari arah berlawanan nemu penumpang lebih banyak. Padahal ga jamin juga,kan.
* Fasilitas Umum
Okayama : Umumnya semua fasilitas umum, gratis. Misal; taman bermain anak, toilet, perpustakaan.
Malang : Kaget juga pas ke toilet umum,...hah ?! Mau BAK aja bayar serebu perak . Mending ditahan deh rasanya..haha.
Ya deh, itu aja acara banding-bandingnya..hehe
Eniwei, bagaimanapun..elsa teuteup cinta Malang. Ternyata "hujan batu di negeri sendiri, lebih baik hujan emas dooongg..!"