<xmp> <body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://draft.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d10502943\x26blogName\x3dsekedar+coretan\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://coretanharian.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://coretanharian.blogspot.com/\x26vt\x3d-5697987485432199617', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script> </xmp>
Friday, March 03, 2006
Punya adik baru
Saat keputusan lepas spiral (Desember 2004) diambil, memang saat itu elsa udah ngebet ngasih adek buat Nanda, di samping ngeliat contoh soal dari kakaknya mas Sabar yg lepas spiral saat anak I usia 3 thn.
Elsa pikir juga, cukup ideal jarak usia kakak-adek 4 tahunan.
Contoh paling deket, jarak elsa dengan Teteh-Aah (kembar co-ce) juga 4 tahunan, dan elsa ngerasa hubungan kami saat masih kecil dulu, asyik-asyik aja tuh. Setidaknya dari memori yg masih tertinggal di kepala, elsa rasa mereka sangat sayang dan jarang berantem.

Berangkat dari situ, elsa yakin..Nanda sudah bisa punya adek.

Belakangan mulai keliatan makin jelas, kalau Nanda jealous sama Fari.
Ada-ada aja caranya mengambil alih perhatian elsa, yg mungkin Nanda pikir Mama lebih sering sama Fari daripada sama Nanda.
Sebenernya elsa kasihan jg sama Nanda, terus terang memang waktu elsa untuk Nanda jauh berkurang sejak ada Fari.
Lama-lama pusing juga mikirin Nanda, searching di Gugel nemu artikel ttg "bagaimana mempersiapkan anak menjadi seorang kakak" yg dimuat di sebuah harian online
Bahwa utk mempersiapkan anak menjadi seorang Kakak, khususnya pada periode setelah kelahiran..

Usahakan tetap memberikan perhatian yang besar kepada sang kakak walaupun kenyataannya kita akan sangat disibukkan dengan keberadaan sang bayi, kunjungan keluarga, sahabat dan rutinitas lain dalam rumah. Oleh karena itu jika memungkinkan mintalah kepada keluarga dekat untuk membawa bingkisan lain untuk sang kakak selain untuk sang adik bayi.
Berhubung sekarang ini sedang sangat amat jauh dari sanak keluarga, maka yg datang nengok adalah teman-teman sesama Indonesia.
Masa iya, elsa kudu minta sama mereka.."Jgn lupa bawa sekadarnya utk Nanda jg, ya.." heuheu..ga lucu atuh.
Jadinya,..hari ketika elsa dan Fari dibolehkan pulang ke rumah, sesampai di rumah, acara buka bingkisan semuanya kami minta Nanda yg bukain. Meskipun Nanda tau, semua bingkisan itu untuk Fari, kami liat Nanda antusias sekali membukanya.

Ajak anak pada saat menengok ibu di rumah bersalin agar anak mengerti bahwa ibu tidak pergi untuk meninggalkannya tetapi segera akan kembali ke rumah bersama adik baru. Akan menimbulkan kegembiraan bagi anak bahwa ibunya akan segera pulang ke rumah.

Hampir tiap hari, Nanda dianter Nini kadang sama Ayah nengok ke rumah sakit.
Saat elsa masih di rumah sakitpun sebetulnya elsa sudah mulai melihat ada tanda-tanda Nanda jealous. "Kenapa Mama bobonya di rumah sakit sama adek aja? Kalo gitu Nanda boleh juga bobo di sini sama Mama, ya"
Yg jelas Nanda pasti kangen pengennya Mama cepet-cepet di rumah lagi, terbukti waktu nte Moenk telpon ke rumah, dikiranya itu Mama yg telpon..ya Moenk ya

Tetap membantu anak walaupun pada saat ia menunjukkan "kemunduran" dalam perilakunya sehari-hari, misalnya tetap membantu memakaikan baju, menemani bermain karena sikap meminta perhatian ini tidak akan berlangsung seterusnya paling lama juga hingga enam sampai dua belas bulan

Bener deh yg satu ini..sekarang semua maunya dibantu Mama/Ayah.Waktu belum ada Fari, kami ditolak Nanda mentah-mentah kalau menawarkan bantuan. Nanda bilang,"Nanda jibun de dekiru yo, Mama". Semunya pengen diselesaikan sendiri sama Nanda, "Nanda kan sudah besar, Mama. Sebentar lagi kan jadi kakak".
Bahkan pernah ke sekolah pun Nanda minta berangkat sendiri aja, tidak mau diantar Mama/Ayah.
O alah nduuk,..skr di Jp lagi serem-seremnya penculikan anak, kok dirimu yg masih sak pentil gitu pengen berangkat sekolah sendiri. Ampun dah..
Hohoho..6 sampai 12 bulan .. gaman ! gaman ! Duh gusti,..paringi sabar.. (emang udah diparingi Sabar )

Melibatkan sang kakak dalam setiap kegiatan merawat bayi misalnya pada saat memandikan bayi, saat kita mengganti popok mintalah sang kakak untuk mengambilkan popok yang akan dipakai adiknya.

Yang ini udah diterapin dan emang kelihatan Nanda semangat banget kl dimintain tolong, apalagi kalo acara mandikan Fari.
Ada masanya anak seusia Nanda memang paling senang kalau keberadaannya dibutuhkan orang lain, apalagi oleh orang yg jelas-jelas lebih besar (dewasa) darinya.
Mungkin dia akan merasa bahwa dirinya lebih bisa/lebih mampu daripada yg meminta tolong. Meskipun sebenarnya yg minta tolong jauh lebih mampu kalau mau dikerjakan sendiri.

Selanjutnya, persiapkanlah segala sesuatu dengan kekuatan doa karena dengan iman dan ketakwaan kita kepada Allah SWT landasan kita membangun keluarga yang sakinah.

Nah yang ini mah tidak bisa diganggu gugat. Penting diantara yg paling penting
 

posted by Tukang Coret at 12:35 PM []