<xmp> <body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d10502943\x26blogName\x3dsekedar+coretan\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dSILVER\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://coretanharian.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://coretanharian.blogspot.com/\x26vt\x3d-5697987485432199617', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script> </xmp>
Friday, March 11, 2005
"..ini tanah Allah.."
Kemaren buka YM, tapi seperti biasa invisible. Buat yg udah pada apal alesannya, kl ada perlu pasti langsung nge-buzz. Lha buat yg ga tau kl invisible elsa itu berarti 'available'..yaa nganggep elsanya offline terus..hihi
Kecuali elsa lagi betul-betul longgaaarrr...nggaarrr, pasti di"kuning"kan

Nah, ceritanya kemaren itu pas baru buka, ada salah satu ID di friendlist yg pasang status "Ambalat belongs to GOD"
Siapaaa ya..
Bukannya mau ngebahas Ambalat lagi sih.. hehe
Jadi keinget aja kejadian yg pernah diceritakan salah satu teman Apa' (bapak) di Malang.

Masa itu, beliau baru diangkat jadi Lurah di salah satu daerah strategis di pusat kota Malang. Tugas utamanya saat itu adalah membersihkan daerah alun-alun kota dan sekitarnya dari para PKL liar. Pasti dijamin susah berurusan dengan orang-orang "kuat" yang memang sehari-harinya bergelut dengan nasib dan sudah tentu kenyang dengan segala urusan yang berbau "penggusuran".
Padahal maksud pembersihan wilayah alun-alun itu tidak semata-mata digusur tanpa menimbang bagaimana selanjutnya usaha mereka. Justru dipindahkan untuk kemudian diberikan tempat yg lebih layak dan lebih sesuai dengan tata kota saat itu.

Bagian yg menarik, cerita si bapak ini ketika harus melakukan pendekatan kepada masing-masing pemilik PKL yg memang kebanyakan datang dari tanah seberang (alias madura..hehe).
Bukannya mau mendiskreditkan suku yang berasal dari tanah seberang itu (lha wong swami sendiri asli sana jee ).
Lucunya..alasan penolakan mereka utk dipindahkan adalah "..lha, piye sampeyan ini Pak. Ini kan tanah Allah..lha saya mau jualan dimana saja, halal tho!" dengan logat kental bahasa madura, salah satu pemilik warung itu berusaha memberi argumen supaya mereka tidak digusur dari alun-alun yg memang diyakini selalu banyak pembeli disana.

Alasan yg memang tidak bisa disalahkan, sekaligus bukan berarti betul .
Singkat cerita..
Akhirnya alun-alun kota Malang dan sekitarnya bersih dari para PKL, sehingga pusat kota tampak lebih nyaman dipandang dan lebih indah dengan semakin dipercantiknya taman kota.
 

posted by Tukang Coret at 8:56 AM []